ARTIKEL
Oleh : Rakha Dhifan LF
buserekspose.com // Society 5.0 merupakan konsep masyarakat masa depan yang diusulkan oleh Jepang. Konsep ini merupakan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan dunia maya dan ruang nyata.
Beberapa keuntungan dari masyarakat teknologi AI antara lain meningkatkan efisiensi, peningkatan kualitas, mengurangi biaya operasional, dan menyediakan solusi cerdas untuk berbagai hal seperti kesehatan, keuangan, dan transportasi.
Beberapa tantangan dalam menerapkan konsep Masyarakat 5.0 antara lain kehilangan pekerjaan manusia karena digantikan oleh mesin, keamanan data yang tidak terjamin, dan bias dalam pengambilan keputusan
Untuk mengimplementasikan konsep Masyarakat 5.0, diperlukan kolaborasi antara manusia dan teknologi (AI dan IoT) untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata.
Society 5.0 adalah suatu keniscayaan, dikarenakan perubahan zaman selalu menuntut penyesuaian. Siapa yang tidak melakukan perubahan maka dia akan tergilas zaman dan menjadi korban agenda pihak lainnya. Maka dalam hal ini siapa yang harus menguasai society 5.0 di negara tercinta ini. Pihak yang harus memahami dan menjalankan pertama tentunya adalah Aparatur Negara dan birokrasi.
Aparatur negara memiliki peran penting dalam membuat kebijakan, mengatur konten informasi, regulasi dan filter awal bagaimana penggunaan kemajuan teknologi harus memastikan eksistensi nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai negatif yang masuk ke dalam negeri harus bisa dicegah dengan implementasi nilai Pancasila dari mulai tahap regulasi negara.
Kemudian siapa lagi yang harus menyadari dan menyikapi Society 5.0 ini? Tentunya adalah masyarakat itu sendiri baik yang aktif dalam bermedia sosial atau yang biasa kita kenal sebagai netizen, juga seluruh masyarakat utuh warga Negara Republik Indonesia. Masyarakat menjadi peranan yang sangat penting didalam menjaga penerapan nilai-nilai Pancasila di era Society 5.0 karena Masyarakat adalah objek sekaligus subjek pemanfaatan teknologi modern didalam kehidupan sehari hari.
Masyarakat bertindak sebagai objek bila dikaitkan dengan dunia penyebaran ide informasi dan dogma serta dunia jual beli seperti eccomerce , sedangkan Masyarakat bisa bertindak sebagai subjek utama apabila Masyarakat sudah memahami nilai-nilai Pancasila sehingga bisa bertindak menjadi filter di dunia nyata, mencegah, menolak dan memberikan feedback positif atas hal-hal negatif yang masuk yang berpotensi merongrong nilai Pancasila itu sendiri.
Kapan waktu yang tepat bagi kita bangsa Indonesia untuk mengenal dan memahami Society 5.0?
Sebenarnya tidak ada waktu lagi yang lebih baik kecuali mulai dari sekarang. Bangsa Indonesia dipacu untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, sosial dan teknologi tanpa ada kesempatan untuk menawar dikarenakan kita semua sudah masuk era globalisasi tanpa batas dengan kemajuan jejaring informasi dan internet.
Siapa yang terlambat menjaga nilai-nilai luhur bangsanya maka bersiaplah nilai bangs aitu digusur bahkan digantikan oleh bangsa lain yang mengendalikan media dan teknologi. Seperti anekdot bahwa “ siapa yang menguasai media maka dia akan mengontrol pikiran”.
Lalu diamana saja konsep Society 5.0 harus diterapkan. Konsep ini harus diterapkan dalam berbagai aspek mulai dari poelayanan publik, Kesehatan, pertanian, pangan, energi, transportasi sampai pada kehidupan kerja dan sosial Masyarakat agar tidak terjadi gap bangsa Indonesia dengan kehidupan global Masyarakat dunia.
Konsep Society 5.0 perlu diperkenalkan dan diterapkan kepada seluruh warga negara Indonesia dengan terlebih dahulu negara memberikan penguatan nilai-nilai Pancasila.
Mengapa Pancasila harus dikuatkan terlebih dahulu karena penggunaan teknologi dan modern tanpa menanamkan nilai luhur asli Bangsa Indonesia sangat berpotensi memunculkan tidak meratanya ekonomi karena banyak kehilangan pekerjaan manusia karena digantikan oleh mesin, keamanan data yang tidak terjamin, dan bias dalam pengambilan keputusan.
Konsep Society 5.0 perlu diterapkan secara bertahap meskipun sudah mendesak. Negara harus menyiapkan aparaturnya untuk menguasai berbagai teknologi modern dan perkembangannya dengan pemahaman Pancasila yang kuat.
Masyarakat perlu dibimbing dan diedukasi agar tidak hanya menjadi “korban” modernisasi gaya hidup dan teknologi IT, dengan demikian diharapkan bangsa kita tetap bisa mengimbangi kemajuan jaman tanpa meninggalkan nilai – nilai luhur Pancasila meskipun badai nilai budaya lain masuk ke negara kita sebagai konsekuensi keterbukaan dan globalisasi informasi publik.
Apabila Society 5.0 dikaitkan dengan Sila-sila Pancasila secara mendalam maka bisa maka bisa pastikan bahwa kedudukan Pancasila harus menjadi filter nilai moral kebangsaan.
Sila Pertama KeTuhanan yang Maha Esa menjadi gambaran religiusitas Bangsa Indonesia sejak jaman dahulu, bangsa Indonesia bersepakat meyakini adanya Tuhan dan menolak atheisme didalam kehidupan bernegara.
Agama menjadi unsur perekat bangsa dan bagian kode etik berbangsa dan bernegara bagaimana setiap aparatur negara menjalankan tugas kewajibannya dengan nilai-nilai kebaikan didalam agama begitupun sesama warga
masyarakat membina kerukunan dengan baik sebagaimana yang agama ajarkan. Kaitan dengan Society 5.0 hari ini Sila pertama patutnya menjadi filter mencegah nilai nilai negatif bangsa asing masuk ke negara kita.
Contoh kasus penyimpangan sosial akibat liberalisme budaya seperti kehidupan pergaulan bebas, konsep LGBT, kekerasan, kurangnya sopan santun etika dalam keluarga dan masyarakat yang berkembang di dunia barat patutnya bisa dicegah berkembang di negara tercinta ini, baik secara regulasi maupun konten sosial.
Ini bisa dilakukan apabila segenap bangsa Indonesia baik aparatur maupun Masyarakat paham nilai- nilai Pancasila terutama pada sila pertama. Pada Sila ini menanamkan nilai moril bangsa Indonesia mesikipun kemajuan jaman pengembangan pola pikir diperlukan tetapi tetap memiliki batasan-batasan nilai nilai luhur yang menyatukan Bangsa Indonesia.
Nilai-nilai sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam hal ini Society 5.0 bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan lebih adil. Teknologi society 5.0 ini digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup semua anggota masyarakat, termasuk yang rentan dan tidak mampu.
Nilai kemanusiaan yang adil berarti semua individu memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi. Society 5.0, merupakan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital dan sosial, sehingga tidak ada yang tertinggal. Dalam mencapai masyarakat yang lebih adil, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan teknologi menjadi kunci. Keputusan yang memengaruhi masyarakat harus melibatkan pendapat dan kepentingan semua pemangku kepentingan
Sila ketiga yakni Persatuan Indonesia Teknologi dalam Society 5.0 dapat digunakan untuk menghubungkan dan menyatukan masyarakat Indonesia, mengatasi jarak geografis, dan mempromosikan persatuan dalam keragaman, penyatuan dan pemersatu dalam kaitan ini dikenal melalui media masa seperti media sosial, media informasi seperti televisi demi memberikan informasi yang akurat dan terhindar dari informasi palsu/hoax
KELOMPOK IV PKP ANGKATAN V PKASN LAN TAHUN 2023
Penulis adalah seorang ASN yang masih menjabat sebagai seorang Lurah dikota Bandung.
Red