Ketua FRIC Jambi : SPPG Pengelola MBG Perlu Perhatikan Beberapa Hal Agar Makanan Tidak terbuang.

banner 468x60

BUSEREKSPOSE. COM // – Jambi, 31 Oktober 2025 -FRIC Provinsi Jambi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Fast Respon Indonesia Center Provinsi Jambi Dody Candra selaku pemerhati Makan Bergizi Gratis untuk wilayah Provinsi Jambi menyampaikan beberapa point yang perlu diperhatikan oleh Pelaksana MBG di Provinsi Jambi.

Ketua FRIC Jambi Dody menyampaikan ” FRIC merupakan wadah ratusan Media se Indonesia yang sangat peduli akan program Presiden Republik Indonesia melalui Program Makan Bergizi Gratis yang di kelola SPPG yang ditunjuk , dan untuk Provinsi Jambi ada 80 SPPG dan khusus kota Jambi terdapat 28 SPPG

banner 336x280

Nah, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan pengurus SPPG yakni :

Perhatian menu yang disukai anak-anak, Preferensi makanan.

Perbedaan preferensi makanan menjadi salah satu penyebab utama anak-anak tidak menghabiskan makanan mereka. Dan paling penting perhatikan kebersihan tempat atau dapur dan pengelolaan yang harus higenis

Beberapa menu makanan dalam program MBG kurang disukai anak-anak sehingga menjadikan mereka tidak menghabiskan makanan tersebut

Meski sehat, menu yang disajikan ini tidak menggugah selera sebagian siswa. Ketidaksesuaian menu dengan selera anak membuat makanan yang disajikan berakhir di tempat sampah. Sehingga imbasnya mubazir , maka perlu di efektifkan dengan Perhatikan menu , bila perlu adanya seminggu sekali atensi dari mereka penerima manfaat agar bersemangat untuk menikmati makan bergizi gratis .

dan juga kesegaran makanan , tentunya sebanyak 2000-3000 porsi per hari harus disajikan tentunya bukanlah hal yang mudah dan pengerjaan tentunya lebih awal , yang dikhawatirkan adanya perubahan tekstur , bau dan warna makanan tersebut , maka hal ini perlu sekali diperhatikan agar tidak terjadinya basi atau berdampak keracunan

Masalah ini terjadi karena makanan disimpan terlalu lama dan tidak sempat didinginkan setelah dimasak, karena harus segera didistribusian ke sekolah-sekolah. Waktu pengiriman yang cukup lama juga memengaruhi suhu makanan, sehingga kesegarannya menurun.

Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memasak 2.000 – 3.000 porsi setiap hari, lalu mendistribusikannya ke beberapa sekolah dalam radius sekitar lima kilometer dari dapur.

Untuk memproduksi makanan dalam skala besar seperti ini, menjaga kebersihan, mutu, dan konsistensi setiap makanan bakal sulit.

dan juga pengelolaan sampah sisa makanan yang terbuang , perlu pihak penerima manfaat / pihak sekolah untuk inisiatif mengelola sampah sendiri

Saran sebaiknya berkolaborasi dengan jaringan peternak lokal agar sisa makanan bisa dimanfaatkan untuk ternak

Strategi mengurangi sampah makanan

Limbah makanan mengakibatkan dampak lingkungan yang serius. Sampah organik yang tidak terkelola dengan baik akan menghasilkan leachate (lindi), yaitu limbah cair yang meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air di sekitarnya.

Sampah makanan yang membusuk di tempat pembuangan juga menghasilkan gas metana (CH₄) yang paling parah menyebabkan pemanasan global.

Sekitar 26% dari total emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia berasal dari limbah makanan. Sampah dari MBG tentunya akan menambah jejak emisi yang sudah tinggi ini.

Karena itu, perlu strategi pengelolaan sampah makanan yang sistematis untuk mengurangi sampah makanan dari Program MBG.

FRIC akan melakukan monitoring terhadap seluruh pelaku pengelola MBG , jika tidak mampu untuk mengikuti SOP dan asal-asal dalam pengelolaan lebih baik mengundurkan diri , FRIC akan menggandeng Dinkes , BPOM, dan BGN guna mencegah rusaknya program mulia Bapak Presiden yang tidak dilaksanakan dengan benar , FRIC selalu mendukung program Presiden Prabowo ” tegas Dody.

(Tim B.A)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan