TANJUNG SELOR, Polresta Bulungan (Polda Kalimantan Utara) – Menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang pembentukan Kampung Bebas dari Narkoba. Yang mana, diketahui itu merupakan implementasi dari program prioritas Kapolri yang tertuang dalam Quick Win Presisi 2023.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bulungan bergerak cepat dan membentuk dengan menunjuk Perum Korpri Tanjung Kelurahan Tanjung Selor Hilir sebagai Kampung Bebas dari Narkoba. Deklarasi pun diselenggarakan dengan dihadiri unsur forkopimda di wilayah hukum Polresta Bulungan, Kamis (14/9/2023).
Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha S.H, S.I.K., M.H dalam acara Deklarasi di Kampung Bebas dari Narkoba mengatakan, rasa terima kasih tak terhingga atas terselenggaranya kegiatan ini dengan dihadiri para unsur forkopimda. Sesungguhnya ini adalah sebuah upaya dalam membangun kesamaan visi yaitu dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
Mengingat, selama beberapa tahun terakhir penyalahgunaan narkoba menjadi masalah serius seluruh Nusantara. Tak terkecuali, di wilayah Kalimantan Utara sebagai etalase wilayah perbatasan Indonesia. Yang telah menjadi area sasaran masuknya narkoba dari Negara Tetangga.
“Termasuk di wilayah Kabupaten Bulungan ini juga menjadi transit narkoba di area Kaltim dan Sulawesi. Di sisi lain prevalensi jumlah penggunaan narkoba cukup meningkat di sini,” jelas Kapolresta Bulungan.
Lanjutnya, diharapkan dengan telah terbentuknya Kampung Bebas dari Narkoba ini. Maka, ke depan secara sinergis dapat membangun komunikasi agar bersama dapat mencegah dan meminimalisir penyalahgunaan narkoba. Sehingga daerah ini dapat terbebas dari dampak penyalahgunaan narkoba.
“Melalui deklarasi ini juga diharapkan tak hanya sekedar seremonial.Tetapi, bagaimana ini sebagai wujud komitmen nyata melawan peredaran narkoba,” tukasnya.
Sementara, Ketua RW 37 Perum Korpri, Ramli yang juga sebagai Ketua Kampung Bebas dari Narkoba Kelurahan Tanjung Selor Hilir mengatakan bersyukur wilayahnya ditunjuk jadi KBDN, terlebih warganya yang saat ini mencapai 400 orang untuk 3 RT juga peduli, bahkan aktif untuk melaporkan jika ada hal-hal yang mencurigakan.
“Saat ini aman, apalagi warga kita tidak terpengaruh untuk memakai jangankan itu rokok pun jarang. Warga saya rata-rata pegawai negeri sipil,” jelasnya.
Ramli menyampaikan apabila ada hal yang mencurigakan, petugas diwilayahnya mudah untuk dihubungi seperti Babinkamtibmas dan Babinsa. Terlebih diwilayahnya sudah ada polisi RW yang memiliki tugas untuk memantau setiap saat. “Petugas kita sangat respon, karena disini juga ada polisi RW,” terangnya.
Lanjutnya, semua warga terutama pengurus RT itu hampir setiap malam melaksanakan ronda. Bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah. “Kita setiap ada tamu atau orang baru akan kami mintai keterangan terkait tujuan dan akan bertemu dengan siapa,” ujarnya. (HmsPolresta)